Jumat, 17 November 2017

Audit Trail, Real Time Audit dan IT Forensics

IT AUDIT TRAIL
Audit trail merupakan salah satu fitur dalam suatu program yang mencatat semua kegiatan yang dilakukan tipa user dalam suatu tabel log. Secara rinci, audit trail secara default akan mencatat waktu, user, data yang diakses dan berbagai jenis kegiatan. Jenis kegiatan bisa berupa menambah (insert), mengubah (update), dan menghapus (delete). Audit trail apabila diurutkan berdasarkan waktu bisa membentuk suatu kronologis manipulasi data. Dasar ide membuat fitur audit trail adalah menyimpan histori tentang suatu data (dibuat, diubah atau dihapus) dan oleh siapa serta bisa menampilkannya secara kronologis. Dengan adanya trail ini, semua kegiatan dalam program yang bersangkutan diharapkan bisa dicatat dengan baik.
Cara Kerja Audit Trail
Cara kerja audit trail yang disimpan dalam suatu tabel diantaranya adalah :
1.      Dengan menyisipkan perintah penambahan record di tiap query insert, update dan delete
2.      Dengan memanfaatkan figur trigger pada DBMS. Trigger adalah kumpulan SQL statement, yang secara otomatis menyimpan log pada event insert, update dan delete pada sebuah tabel.
Fasilitas Audit Trail
            Fasilitas audit trail diaktifkan, maka setiap transaksi yang dimasukkan ke accurate, jurnalnya akan dicatat di dalam sebuah tabel, termasuk oleh siapa dan kapan. Apabila ada sebuah transaksi yang diedit, maka jurnal lamanya akan disimpan, begitu pula dengan jurnal barunya.
Hasil Audit Trail
Record audit trail disimpan dalam bentuk :
1.      Binary File (Ukuran tidak besar dan tidak bisa dibaca begitu saja)
2.      Text File (Ukuran besar dan bisa dibaca langsung)
3.      Tabel.
REAL TIME AUDIT
            Real time audit atau RTA adalah suatu sistem untuk mengawasi kegiatan teknis dan keuangan sehingga dapat memberikan penilaian yang transparan status saat ini dari semua kegiatan, dimana pun mereka berada. Ini mengkombinasikan prosedur sederhana dan logis untuk merencanakan dan melakukan dana untuk kegiatan dan “Siklus Proyek” pendekatan untuk memantau kegiatan yang sedang berlangsung dan penilaian termasuk cara mencegah pengeluaran yang tidak sesuai.
Real Time Audit menyediakan teknik idel untuk memungkinkan mereka yang bertanggung jawab untuk dana, seperti bantuan donor, investor dan sponsor kegiatan untuk dapat “Terlihat di atas Bahu” dari manajer kegiatan didanai, sehingga untuk memantau kemajuan. Sejauh kegiatan manajer prihatin real time audit meningkatkan kinerja karena sistem ini tidak mengganggu dan donor atau investor dapat memperoleh informasi yang mereka butuhkan tanpa menuntut waktu manajer. Pada bagian ini dari pemodal real time audit adalah metode biaya yang sangat nyaman dan rendah untuk memantau kemajuan dan menerima laporan rinci reguler tanpa menimbulkan beban administrasi yang berlebihan baik untuk staff. Mereka sendiri atau manejemen atau bagian dari aktivitas manajer.
Penghematan biaya overhead administrasi yang timbul dari penggunaan real time audit yang signifikan dan meningkat seiring kemajuan teknologi dan teknik dan kualitas pelaporan dan kontrol manejemen meningkatkan menyediakan kedua manajer dan pemilik modal dengan cara untuk mencari kegiatan yang dibiayai dari sudut pandang beberapa manfaat dengan minimum atau tidak ada konsumsi waktu di bagian aktivitas manajer.
IT FORENSICS
IT Forensics merupakan ilmu yang berhubungan dengan pengumpulan fakta dan bukti pelanggaran kemanan sistem informasi serta validasinya menurut metode yang digunakan (misalnya metode sebab-akibat). Tujuan IT Forensics adalah untuk mendaptkan fakta-fakta objektif dari sistem informasi, karena semakin berkembangnya teknologi komputer dapat digunakan sebagai alat bagi para pelaku kejahatan komputer. Fakta-fakta tersebut setelah diverifikasi akan menjadi bukti-bukti (evidence) yang akan digunakan dalam proses hukum, selain itu juga memerlukan keahilan di bidang IT (termasuk diantaranya hacking dan alat bantu (tools) baik hardware maupun software). Untuk menganalisis barang bukti dalam bentuk elektronik atau data seperti :
1.      NB / Komputer / Harddisk / MMC / CD / Kamera Digital / Flashdisk dan SIM Card / HP
2.      Menyajikan atau menganalisisi chart data komunikasi target
3.      Menyajikan atau analisis data melalui isi sms target dari hp
4.      Menentukan lokasi / posisi target atau mapping
5.      Menyajikan data yang atau dihapus atau hilang dari barang bukti tersebut.
Data atau barang bukti di atas, diolah dan dianalisis menggunakan software dan alat khusus untuk dimulainya IT Forensics, hasil dari IT Forensics adalah sebuah chart data analisis komunikasi data target. Berikut prosedur forensik yang umum digunakan antara lain :
1.      Membuat salinan dari keseluruhan log data, files dan lain-lain yang dianggap perlu pada media terpisah
2.      Membuat fingerprint dari salinan secara otomatis
3.      Mmebuat suatu hashes material list
4.      Dokumentasi yang baik dari segala sesuatu yang telah dikerjakan.
Sedangkan menurut metode Search dan Seizure adalah  :
1.      Identifikasi dan penelitian masalah
2.      Membuat hipotesa
3.      Uji hipotesa secara konsep dan empiris
4.      Evaluasi hipotesa berdasarkan hasil pengujian dan pengujian ulang jika hipotesa tersebut jauh dari apa yang diharapkan
5.      Evaluasi dari hipotesa terhadap dampak yang lain jika hipotesa tersebut dapat diterima.
Sumber :
iskantikayuslianai.blogspot.co.id/2017/03/pengertian-it-audit-trail-real-time.html?m=1 

Jumat, 13 Oktober 2017

Audit IT

Metodologi Audit IT

            Dalam pelaksanaanya, auditor TI mengumpulkan bukti-bukti yang memadai melalui berbagai teknik termasuk survey, wawancara, observasi dan review dokumentasi.
            Satu hal yang unik, bukti-bukti audit yang diambil oleh auditor biasanya mencakup pula bukti elektronis. Biasanya, auditor TI menerapkan teknik audit berbantuan computer, disebut juga dengan CAAT (Computer Aided Auditing Technique). Teknik ini digunakan untuk menganalisa data, misalnya saja data transaksi  penjualan, pembelian, transaksi aktivitas persediaan, aktivitas nasabah, dan lain-lain.

Alasan Di Lakukan Audit IT

Beberapa alasan mengapa Audit IT/SI penting untuk dilakukan adalah sebagai berikut :
1.     Kerugian akibat kehilangan data
Informasi berasal dari suatu data yang diolah dan memiliki manfa’at bagi penggunanya. Oleh karena itu, data adalah suatu aset yang penting bagi suatu perusahaan atau organisasi. Informasi dari suatu data akan menjadi gambaran dari kondisi di masa lalu, sekarang, dan masa yang akan datang. Jika informasi dari data tersebut hilang, maka akan menyebabkan suatu kesalahan yang fatal.
2.     Kesalahan dalam pengambilan keputusan
Saat ini masih banyak instansi yang menggunakan perangkat lunak dalam mengambil keputusan. Namun, resiko yang ditimbulkan bisa saja bukan lagi membahayakan sistem, tetapi juga dapat membahayakan nyawa seseorang seperti dalam penggunaan DSS (Sistem Penunjang Keputusan) dalam bidang kedokteran. Tingkat akurasi dan pentingnya suatu data tergantung kepada jenis keputusan yang akan diambil.
3.     Kerugian yang disebabkan oleh kesalahan pemrosesan komputer
Banyak organisasi atau perusahaan yang telah menggunakan komputer sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas pekerjaan mereka. Mulai dari hal yang sederhana, pernghitungan bunga dalam jumlah besar, dan juga navigasi pesawat terbang atau peluru kendali. Kerugian tersebut dapat pula berupa kebocoran data dan dapat menimbulkan dampak yang akan merugikan bagi suatu perusahaan atau organisasi seperti kehilangan klien, pelanggan, perhitungan matematis yang sulit dipercaya, dan juga dapat menggangu kelangsungan hidup perusahaan.
4.     Penggunaan komputer yang di salah gunakan
Tingginya tingkat penyalahgunaan komputer menjadi salah satu alasan mengapa audit sistem informasi diperlukan. Banyak sekali pihak yang tidak bertanggungjawab dapat melakukan kejahatan komputer seperti Hacker, Cracker dan Virus.
a) Hacker : Merupakan seseorang yang dengan sengaja masuk ke dalam suatu sistem tanpa izin. Mereka melakukan hal tersebut biasanya hanya untuk membuat dirinya sendiri atau kelompoknya bangga karena telah berhasil menembus sistem keamanan dari suatu perusahaan atau organisasi, tanpa ada maksud untuk merusak atau mengambil sesuatu atas apa yang telah dilakukan.
b) Cracker : Cracker memasuki suatu sistem yang memiliki tujuan untuk mengambil keuntungan sebanyak-banyaknya seperti mengubah, merusak, atau bahkan menghancurkan sistem tersebut.
c) Virus : Merupakan sebuah program komputer yang melekatkan diri dan menjalankan dirinya sendiri pada suatu data. Virus meriplikasi dirinya sendiri secara aktif dan mengganggu atau merusak suatu sistem operasi, data, dan bahkan mengacaukan sistem.
 Kejahatan komputer juga dapat dilakukan oleh karyawan yang merasa tidak puas dengan kebijaksanaan perusahaan, baik yang masih bekerja, sudah berhenti, keluar, diberhentikan dari perusahaan tersebut dan bahkan yang pindah bekerja ke perusahaan lain. Dan hal tersebut dilakukan untuk memperoleh keuntungan atau manfaat dalam bersaing. Oleh karena itu audit sangat diperlukan dan terdapat dua hal utama yang harus diperhatikan pada saat melakukan audit atau pemrosesan data elektronik seperti pengumpulan bukti dan evaluasi bukti.
5.     Kesalahan pada proses perhitungan
Sistem Informasi sering digunakan untuk melakukan proses menghitung yang rumit karena memiliki kemampuan untuk mengolah data secara tepat dan akurat, namun juga menimbulkan resiko kesalahan. Tanpa adanya pengembangan sistem yang baik, tentu saja dapat terjadi kesalahan menghitung dan yang lebih buruk adalah sistem yang baru yang sudah dibuat akan sulit di deteksi tanpa ada proses audit yang dilakukan.
6.     Nilai investasi yang tinggi untuk perangkat keras dan perangkat lunak komputer
Investasi yang dikeluarkan suatu perusahaan tentu sangat besar dan sulit untuk mengukur manfaat yang dapat diberikan oleh suatu sistem atau teknologi informasi.

Manfaat Audit IT

A. Manfaat pada saat Implementasi (Pre-Implementation Review)
1. Institusi dapat mengetahui apakah sistem yang telah dibuat sesuai dengan kebutuhan ataupun memenuhi acceptance criteria.
2.  Mengetahui apakah pemakai telah siap menggunakan sistem tersebut.
3.  Mengetahui apakah outcome sesuai dengan harapan manajemen.
B. Manfaat setelah sistem live (Post-Implementation Review)
1.  Institusi mendapat masukan atas risiko-risiko yang masih yang masih ada dan saran untuk penanganannya.
2. Masukan-masukan tersebut dimasukkan dalam agenda penyempurnaan sistem, perencanaan strategis, dan anggaran pada periode berikutnya.
3.  Bahan untuk perencanaan strategis dan rencana anggaran di masa mendatang.
4. Memberikan reasonable assurance bahwa sistem informasi telah sesuai  dengan kebijakan atau prosedur yang telah ditetapkan.
5.  Membantu memastikan bahwa jejak pemeriksaan (audit trail) telah diaktifkan dan dapat digunakan oleh manajemen, auditor maupun pihak lain yang berwewenang melakukan pemeriksaan.
6.  Membantu dalam penilaian apakah initial proposed values telah terealisasi  dan saran tindak lanjutnya.



Senin, 25 September 2017

Audit Teknologi Sistem Informasi

Pengertian
Audit teknologi informasi atau IT (Information Techonology) audit atau juga dikenal sebagai audit sistem informasi (Information system audit) merupakan aktivitas pengujian terhadap pengendalian dari kelompok-kelompok unit infrastruktur dari sebuah sistem atau teknologi informasi. Pengujian atau evaluasi terhadap kelompok-kelompok unit infrastruktur tersebut dapat dilakukan atas audit keuangan, audit internal maupun obyek-obyek lain yang terkait dengan pengembangan atau pembangunan sebuah sistem informasi. Sebelumnya audit dikenal sebagai EDP (Electronic Data Processing) audit atau audit pengolaha data secara elektronik. Saat itu pengujian lebih menitikberatkan pada pengumpulan dan evaluasi bukti-bukti pengembangan, penerapan serta operasional sistem informasi. Audit TI (teknologi informasi) pun dikenal sebagai ADP (Automated Data Processing) audit dan Computer Audit.
Sejarah
Audit IT yang pada awalnya lebih dikenal sebagai EDP Audit (Electronic Data Processing) telah mengalami perkembangan yang pesat. Perkembangan audit IT ini didorong oleh kemajuan teknologi dalam sistem keuangan, meningkatnya kebutuhan akan kontrol IT, dan pengaruh dari komputer itu sendiri untuk menyelesaikan tugas-tugas penting. Pemanfaatan teknologi komputer ke dalam sistem keuangan telah mengubah cara  kerja sistem keuangan, yaitu dalam penyimpanan data, pengambilan kembali data dan pengendalian. Sistem keuangan pertama yang menggunakan teknologi komputer muncul pertama kali pada tahun 1954.

Selama periode 1954 sampai dengan 1960-an profesi audit masih menggunakan komputer. Pada pertengahan 1960-an terjadi perubahan pada mesin komputer, dari mainframe menjadi komputer yang lebih kecil dan murah. Pada tahun 1968, American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) ikut mendukung perkembangan EDP auditing. Sekitar periode ini pula para auditor bersama-sama mendirikan Electronic Data Processing Auditors Association (EDPAA).
Tujuan lembaga ini adalah untuk membuat suatu tuntunan prosedur dan standar bagi audit EDP. Pada tahun 1977, edisi pertama Control Objectives diluncurkan. Publikasi ini kemudian dikenal sebagai Control Objectives for Information and Related Technology (CobiT). Tahun 1994, EDPAA mengubah namanya menjadi Information System Audit (ISACA). Selama periode 1960-an sampai saat ini teknologi IT telah berubah dengan cepat dari mikrokomputer dan jaringan ke internet. Pada akhirnya perubahan-perubahan tersebut ikut pula menentukan perubahan pada audit IT.

Jenis-Jenis IT Audit

1.      Sistem dan Aplikasi
Audit yang berfungsi untuk memeriksa apakah sistem dan aplikasi sesuai dengan kebutuhan organisasi, berdayaguna, dan memiliki kontrol yang cukup baik untuk menjamin keabsahan, kehandalan, tepat waktu, dan keamanan pada input, proses serta output pada semua tingkat kegiatan sistem.

2.      Fasilitas Pemrosesan Informasi
Audit yang berfungsi untuk memeriksa apakah fasilitas pemrosesan terkendali untuk menjamin ketepatan waktu, ketelitian dan pemrosesan aplikasi yang efisien dalam keadaan normal dan buruk.

3.      Pengembangan Sistem
Audit yang berfungsi untuk memeriksa apakah sistem yang dikembangkan mencakup kebutuhan obyektif organisasi.

4.      Arsitektur Perusahaan dan Manajemen TI
Audit yang berfungsi untuk memeriksa apakah manajemen TI dapat mengembangkan struktur organisasi dan prosedur yang menjamin kontrol dan lingkungan yang berdaya guna untuk pemrosesan informasi.

5.      Client/Server, telekomunikasi, intranet, dan ekstranet.
Suatu audit yang berfungsi untuk memeriksa apakah kontrol-kontrol berfungsi pada client server, dan jaringan yang menghubungkan client dan server.
Kesimpulan
Saya memperoleh kesimpulan bahwa kebutuhan IT audit sangatlah penting dikarenakan setiap sistem yang ada haruslah dicek dan diperiksa untuk mengoptimalkan kinerja sistem yang ada. Audit IT perlu dilakukan untuk mencegah kehilangan data, kesalahan dalam pengambilan keputusan dan lain sebagainya.
Referensi :
·         Bathdeville.blogspot.co.id/2012/06/sejarah-singkat-it-audit.html?m=1

·         https://wisudarini.wordpress.com/2011/11/02/audit-teknologi-informasi

Senin, 18 September 2017

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Cerdas

Seperti yang telah kita ketahui kecerdasan buatan adalah entitas ilmiah yang pada umumnya sebagai sistem komputer. Sistem ini telah menggunakan digitalisasi dalam pengoperasiannya yang bisa jadi menggunakan teknologi canggih dalam pembuatannya. Kecerdasan buatan biasanya berada pada bidang sistem pakar, permainan komputer (games), logika fuzzy, jariangan syaraf tiruan dan robotika. Kecerdasan buatan memiliki banyak dampak positif diantaranya :
  • ·         Mempermudah kinerja manusia

Dengan teknologi yang semakin canggih di zaman ini, teknologi sangatlah berperan penting bagi efektifitas pekerjaan manusia. Komputer yang dulu di desain untuk 1 fungsi, kini beralih sebagai media utama dalam pembuatan laporan, perhitungan sederhana bahkan sebagai sarana pertukaran data menjadi informasi. Selain itu komputer pada zaman kini, telah disulap menjadi media hiburan yang dapat digunakan manusia seperti halnya mendengarkan musik, menonton video, bermain games dan lain sebagainya.
  • ·         Ketepatan

Selanjutnya ketepatan dalam suatu pekerjaan sangatlah penting. Sebagai contoh, kini banyak negara-negara asing yang telah menggunakan robot untuk membantu pekerjaan manusia. Ketepatan pada sistem robotika ini tidak diragukan lagi kualitasnya. Dibandingkan dengan ketepatan yang dimiliki manusia, robot dapat dijadikan rekomendasi untuk mengandalkan ketepatan dalam suatu pekerjaan.   Efisiensi Waktu

Seluruh pekerjaan dituntut untuk selesai tepat waktu. Efisiensi waktu sangatlah penting bagi suatu pekerjaan. Dengan perkembangan teknologi yang semakin baik, pekerjaan tidaklah mungkin dikerjakan dengan waktu yang lama. Sebagai contoh komputer dan gadget lainnya.
Masih banyak lagi kelebihan yang dapat kita peroleh dalam penggunaan sistem cerdas yang sudah berkembang pesat pada zaman ini. Di samping banyaknya kelebihan atau dampak positif dalam penggunaan teknologi sistem cerdas, terdapat berbagai pula dampak negatif yang dapat kita peroleh seperti :
  • ·         Manusia semakin malas

Dengan perkembangan teknologi sistem cerdas yang sudah mumpuni, manusia dapat dengan mudah mengakses berbagai hal dan pekerjaannya pun menjadi lebih ringan. Manusia kini menjadi pribadi yang cukup malas, dikarenakan teknologi ini. Sebagai contoh manusia kini dengan dapat mudahnya memperoleh informasi untuk mengerjakan tugas, sehingga pribadi ini dapat langsung saja menyalin informasi yang ada di internet dengan mudah dan cepat.
  • ·         Sumber daya manusia digantikan oleh robot

Memang sistem robotika hanya digunakan di negara-negara yang sudah maju dalam sebuah pekerjaannya. Sehingga sumber daya manusia di negara-negara maju tersebut semakin berkurang yang akhirnya dapat menimbulkan pengangguran yang relatif besar. 


Menurut saya untuk pandangan kedepannya pada sistem cerdas, supaya sistem cerdas bisa meringankan pekerjaan manusia dan tidak mengurangi sumber daya manusia itu sendiri.

Kecerdasan Buatan Pada Bidang Kesehatan




Pada dewasa ini sistem informasi kecerdasan buatan (Artifical Intellegance) sangat banyak dibutuhkan dalam berbagai bidang ilmu. Teknologi softcomputing merupakan adalah sebuah bidang kajian penelitian interdisipliner dalam ilmu komputasi dan kecerdasan buatan. Sebagai contohnya dimana beberapa teknik dalam softcomputing diantaranya sistem pakar (expert system), jaringan saraf tiruan (neural Networks), logika fuzzy (fuzzy logic), dan algoritma genetik (genetic algorithms) mulai banyak diterapkan dalam aplikasi-aplikasi yang sangat membantu manusia dalam menjalan kan tugas dan mencapai tujuan tertentu yang ingin dicapai.

 Salah satu sub bidang yang menggunakan sistem kecerdasan buatan untuk mengatasi dan menganalisis permasalah yang ada adalah bidang kedokteran. Pengembangan aplikasi kecerdasan buatan pada bidang kedokteran sangat membantu sekali beberapa user yang terlibat dalam kedokteran.

Penelitian yang dilakukan Ting-Sheng Weng dan Chien-Hung Kuo pada tahun 2009 dengan judul “Development and Research on the Intelligent Emergency Medical Information System: A Case Study of Yunlin and Chiayi Counties in Taiwan ”, merupakan salah satu aplikasi yang sangat membantu pasien untuk mempercepat dan mempermudah dalam mendapatkan pelayanan serta membantu tenaga medis untuk melaksanakan tugasnya dengan cepat dalam menangani pasien. Dalam penelitian tersebut di ciptakan sebuah aplikasi sistem infomasi darurat dalam menangani pasien secara cerdas di suatu daerah. Dimana jika terjadi kecelakaan ataupun pasien yang ingin ke sebuah rumah sakit di daerah tersebut dengan mudah dan cepat dapat ditunjukkan oleh sistem ini atau  akan meningkatkan kecepatan dan pelayanan ambulan dalam membantu pelayanan darurat medis serta efisien waktu tempuh untuk menemukan posisi rumah sakit terdekat dengan pasien yang membutuhkan pelayanan.  

Sistem Kerja: sistem dirancang untuk membantu memecahkan masalah antara pasien dengan tenaga medis/rumah sakit. Dalam sistem ini, diciptakan sebuah tugas fungsi darurat penyelamatan medis. Sistem ini menggunakan peta satelit Formosa 2 (FORMOSAT-2) dan teknologi Ajax untuk mengakses informasi terhadap peta dan memungkinkan operator pusat untuk menentukan lokasi yang benar dari pasien secara tepat waktu.

Berdasarkan lokasi pasien, kemudian ambulans akan mengetahui posisi pasien dari layanan. Kemudian, teknisi medis darurat sejalan penyelamatan pertama yang menggunakan perangkat mobile pasien atau smart phone dapat terhubung ke sistem melalui GPRS (General Packet Radio Service ) atau 3G (Third Generation Wireless Format) untuk mencari pasien. Akhirnya, teknisi medis darurat bisa memasukkan kondisi pasien ke dalam sistem, dan kemudian sistem akan menentukan rujukan rumah sakit mana yang paling tepat.



Hasil yang diperoleh : Penelitian yang telah dilakukan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemungkinan bahwa pasien menerima pengobatan yang tepat, dan disesuaikan untuk mengurangi pemborosan waktu yang disebabkan oleh transportasi yang tidak perlu antara rumah sakit. Sistem ini merupakan pengintegrasian sistem informasi rumah sakit dengan menggunakan ASP berbasis Web. Aplikasi mobile, dan bahasa teknologi Ajax, JavaScript dan SQL untuk membuat suatu sistem cerdas untuk informasi medis darurat yang menggabungkan aplikasi web, peta satelit dan fungsi keputusan darurat medis mobile. Diharapkan dengan menggunakan sistem ini, akan dapat meningkatkan efisiensi transportasi pasien di rumah sakit.

Penelitian yang dilakukan Rifat Shahriyar dkk (2009), dengan judul “Intelligent Mobile Health Monitoring System (IMHMS)”, dimana penelitian ini membahas tentang Handphone Health Care  merupakan sistem  integrasi antara komputasi mobile dengan pemantauan kesehatan manusia. Aplikasi teknologi komputasi mobile ini untuk meningkatkan komunikasi antara pasien, dokter dan petugas kesehatan. Perangkat mobile telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita ternyata dapat diintegrasikan dengan kesehatan manusia. Hal ini memungkinkan penyampaian informasi medis yang akurat kapan saja di mana saja dengan menggunakan ponsel.

Sistem Kerja: IMHMS akan mengumpulkan data fisiologis pasien melalui bio-sensor. Data dikumpulkan dalam jaringan sensor dan ringkasan, kemudian data yang dikumpulkan ditransmisikan ke komputer pribadi pasien atau ponsel / PDA. Perangkat ini akan mentransfer data ke server untuk analisis medis. Setelah menganalisa data, server memberikan masukan medis ke komputer pribadi pasien atau ponsel / PDA. Pasien dapat mengambil langkah-langkah berdasarkan umpan balik. IMHMS berisi tiga komponen :
  • Wearable Body Sensor Network [WBSN] : pada bagian ini terdiri dari banyak sensor-sensor (bio-sensor) yang di tanam pada tubuh manusia, sensor ini akan menangkap semua kejadian pada setiap organ tubuh manusia dan kemudian mengirimkannya data-data yang terekam ke central controller, dimana ini merupakan pusat yang bertanggung jawab untuk mentransmisikan data pasien ke telepone, komputer pribadi maupun ke PDA.  
  • Patients Personal Home Server [PPHS]: Merupakan seperangkat server rumah pribadi pasien bisa berupa satu komputer pribadi atau perangkat mobile seperti ponsel / PDA. PPHS mengumpulkan informasi dari pusat pengendali WBSN. PPHS mengirim informasi ke Intelligent Medical Server [IMS]. PPHS berisi logika untuk menentukan apakah akan mengirim informasi ke IMS atau tidak. Personal Computer PPHS berdasarkan berkomunikasi dengan IMS menggunakan Internet. perangkat PPHS Mobile untuk berkomunikasi dengan IMS menggunakan GPRS / EDGE / SMS. 
  • Intelligent Medical Server [IMS] : IMS akan menerima data dari semua PPHS. IMS merupakan tulang punggung dari seluruh arsitektur sistem ini.  Data yang ada dapat dipelajari dari catatan pengobatan pasien sebelumnya. Setiap kali dokter atau spesialis memeriksa pasien, pemeriksaan dan hasil pengobatan disimpan dalam database pusat. IMS menggunakan teknik data mining state-of-the-art seperti jaring saraf, aturan asosiasi, pohon keputusan tergantung pada sifat dan distribusi data. Setelah pengolahan informasi untuk memberikan umpan balik untuk PPHS atau menginformasikan otoritas medis dalam situasi kritis. PPHS menampilkan umpan balik kepada pasien. otoritas kesehatan untuk mengambil tindakan yang diperlukan.



    Pada penelitian yang dilakukan Prasdl dkk (2011) dengan judul  “An Approach to Develop Expert System in Medical Diagnosis using Machine Learning Algorithms (Asthma) and a Performance Study”, mengatakan bahwa Mesin Intelijen memainkan peranan penting dalam perancangan sistem pakar dalam diagnosis medis. Di India banyak orang yang menderita beberapa jenis penyakit seperti asma, kanker diabetes, dan banyak lagi. Dalam penelitian ini peneliti mempertimbangkan untuk membuar sistem pakar diagnosis asma. Data diagnosis asma dapat dilakukan dengan dua cara 1) melalui kuesioner dan 2) melalui data klinis. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengn menggunakan pendekatan Machine Learning Algorithmts, metode Backpropogation, algoritma C45, Bayesian Network, dan Particle Swarm Optimazation.

    Sistem Kerja: Pertama-tama pasien diberikan beberapa pertanyaan yang harus dijawab,  berdasarkan pertanyaan ini seleksi Sistem Pakar akan ditentukan asma atau penyakit lain yang terjadi dalam sistem pernapasan pasien yang melakukan konsultasi apakan penyakit pasien derita seperti asma kronis, gagal jantung kongestif, Episodic Asma, Infeksi Saluran Pernapasan, Infeksi Viral. Dan kemudian pasien melaporkan jenis darah klinis untuk analisa lebih lanjut kemuadian dilakukan diagnosis dengan menggunakan algoritma yang telah dipilih, gejala asma dan data klinis yang dianalisis akan menghasilkan beberapa faktor seperti validasi, kehandalan, efektivitas , dan akurasi hasil analisis yang tepat yang bisa dipetakan dengan pengetahuan dari ahli.

    Hasil yang diperoleh:  dari penelitian ini pula dapat didefinisikan konteks memori tergantung pada jaringan neurel-asosiatif dan  Particle Swarm Optimazation  adalah salah satu algoritma terbaik dari jaringan Bayesian, Backpropogation dan C4.5.

    Particle Swarm Optimazation adalah salah satu metode yang paling menjanjikan untuk merancang dan mengembangkan sistem pakar dalam diagnosis medis. Bila dibandingkan dengan algoritma  backpropogation, Particle Swarm Optimazation adalah metode menjanjikan dari analisis neurel network.

    Masih tentang penelitian sistem pakar, tetapi penelitian yang dilakukan Gang lou dkk, (2009) dengan judul “Intelligent Consumer-Centric Electronic Medical Record ”, menjelaskan tentang pemanfaatan sistem pakar berbasis web-base untuk memperluas cakupan pasein tentang medical record. Sebuah sistem pakar menggunakan pengetahuan medis untuk mengubah informasi dalam EMRs menjadi satu set "panduan pencarian informasi" yang mencerminkan situasi medis pengguna dan kebutuhan kesehatan.

    Sistem Kerja: mesin pencari berbasis web menggunakan panduan pencarian informasi untuk mengambil informasi kesehatan pribadi. Pendekatan ini menggabungkan sistem pakar domain tertutup dengan orang-orang dari sistem pencarian terbuka-domain. Ahli sistem built-in pengetahuan untuk membantu menghasilkan query berkualitas tinggi, sedangkan sistem pencarian untuk menemukan halaman web yang sebelumnya tidak dikenal dengan sistem pakar.

     

    iCEMR cerdas mengantisipasi kebutuhan pengguna di muka dan secara otomatis menyediakan satu set informasi kesehatan. Pengguna sering tidak tahu sebelumnya apa yang mereka inginkan karena kurangnya pengetahuan medis, sementara mereka biasanya dapat mengetahui apakah informasi kesehatan membantu ketika mereka disajikan dengan informasi tersebut. Hasil yang diperoleh: Harapan yang ingin dicapa dengan dibuatnya intelligent CEMR ini untuk mempermudah masyarakat dalam memantau kesehatan secara online dan berfokus pada memfasilitasi kegiatan sehari-hari konsumen.

    Dalam penelitian yang berjudul “SAPHIRE - Intelligent Healthcare Monitoring  based on Semantic Interoperability Platform - The Homecare Scenario - ”, yang dilakukan oleh Andreas Hein dkk,(2006) dimana perancangan dan pembuatan sistem informasi monitoring kesehatan yang di beri nama SAPHIRE. Proyek Saphire bertujuan untuk mengembangkan pemantauan kesehatan pemantauan cerdas dan sistem pendukung keputusan pada platform mengintegrasikan data sensor nirkabel medis dengan sistem informasi rumah sakit. Dalam proyek Saphire, pemantauan pasien akan dicapai dengan menggunakan teknologi agen dimana  "agent behaviour " akan didukung oleh sistem pendukung keputusan klinis yang cerdas akan didasarkan pedoman komputerisasi praktek klinis, dan akan mengakses riwayat medis pasien disimpan dalam sistem informasi medis melalui layanan web.

    Sistem kerja: konseptual dari proyek Saphire digunakan untuk pasien di rumah sakit atau di rumah dan ini merupakan inti dari proyek ini. Berbagai dari sensor untuk mengumpulkan data dari pasien. Sensor data ditransmisikan secara nirkabel ke Interoperabilitas Multi-Platform disebut HealthCare Services Platform (MSHCP). Agen menggabungkan dan mengevaluasi status sensor dan menyimpulkan pada pasien. Berdasarkan data tersebut, dan dengan mempertimbangkan sejarah account pasien akan dikumpulkan dari berbagai instansi kesehatan, sebuah Semantic Intelligent Sistem Pendukung Keputusan berdasarkan pedoman semantis beranotasi dimodelkan menggunakan Pedoman Interchange Format (GLIF) yang dibuat saran untuk perawatan pasien. Mekanisme yang menjamin privasi lengkap dan keamanan sistem.


    Daftar Pustaka :
    https://www.academia.edu/23690638/PENERAPAN_KECERDASAN_BUATAN_DI_BERBAGAI_BIDANG